Friday, June 12, 2009

Petunjuk Teknis Pemberian Gaji/Pensiun/Tunjangan Bulan Ketigabelas dalam Tahun Anggaran 2009

Petunjuk Teknis Pemberian Gaji/Pensiun/Tunjangan Bulan Ketigabelas dalam Tahun Anggaran 2009 kepada Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Tunjangan.

Download
Download mirror 1
Download mirror 2

Press Realease Gaji/Pensiun/Tunjangan Bulan ketigabelas dalam Tahun Anggaran 2009

Press Realease Gaji/Pensiun/Tunjangan Bulan ketigabelas dalam Tahun Anggaran 2009 kepada Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Tunjangan.


Download
Download mirror 1
Download mirror 2

Sunday, June 7, 2009

Peraturan Pemerintah tentang Gaji Ketiga Belas Tahun 2009

Departemen Keuangan RI akan membayar gaji ke-13 bagi PNS, TNI/Polri dan pensiunan sebesar 1 kali gaji paling lambat akhir Juni 2009.

Dikatakannya ketentuan ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 42/2009, tanggal 8 Juni 2009, mengenai Pemberian gaji/pensiun/tunjangan bulan ketiga belas dalam tahun anggaran 2009 kepada pegawai negeri, pejabat negara, dan penerima pensiun/tunjangan.

"Jumlahnya sebesar penghasilan sebulan yang diterima pada bulan Juni 2009," kata Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan Herry Purnomo saat ditemui di kantornya Jl Lapangan Banteng, Jumat (12/6/2009).

Ia menambahkan peraturan pemerintah (PP) mengenai gaji ke-13 sudah keluar dan akan diusahakan akan dibayar pada bulan Juni 2009.

"Paling lambat 29 Juni, PP mengatakan dibayar Juni, paling lambat awal Juli, Ini semua gol PNS, TNI/Polri, pensiunan," terangnya.

Dikatakannya, waktu pencairannya akan sangat tergantung keluarnya Perdirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan yang akan segera keluar.

"Kalau sudah keluar, sudah bisa ditagihkan. Itu bukan karena Pemilu, sudah bertahun-tahun diberikan," terangnya.

Peraturan Pemerintah tentang Gaji Ketiga Belas Tahun 2009.

Download
Download mirror 1
Download mirror 2

Friday, June 5, 2009

Pelajar Kayuagung Kecanduan "Game Online"

Para siswa SD hingga SMA sederajat di Kayuagung, ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, ditengarai sudah kecanduan permainan di internet (game online) sehingga cenderung malas belajar.
    
Di sejumlah warung internet di Kayuagung diketahui, puluhan kelompok pelajar hampir setiap hari memenuhi warnet untuk bermain game online, bahkan ada siswa yang membolos sekolah demi menyalurkan hobi di dunia maya tersebut.
    
Redi (11), pelajar di salah satu SD negeri di Kayuagung, mengaku sengaja menyisihkan uang jajannya sebesar Rp 3.000 per hari untuk bermain game online di warnet selama satu jam penuh karena sehari saja tidak ke warnet ia mengaku pusing.
    
"Sejak empat bulan terakhir saya tidak pernah lagi jajan di sekolah karena uang yang diberikan orangtua disimpan untuk membayar sewa warnet selama satu jam supaya bisa main game online," kata Redi.
    
Menurut Redi, kedua orangtuanya dipastikan tidak tahu dengan hobi barunya itu mengingat setiap izin keluar rumah, murid kelas VI yang sebentar lagi akan mengikuti UN ini mengaku mau ke rumah temannya untuk belajar kelompok.
    
"Kalau ketahuan suka main game online di warnet, orangtua saya pasti marah. Karena itu, saya selalu mencari alasan agar bisa menyalurkan hobi ini," ujar dia.
    
Pelajar lain, Yunita (13), siswi di salah satu SMP swasta di Kayuagung, juga mengaku lebih memilih bermain game online di warnet daripada ikut bimbangan belajar karena merasa lebih asyik dan seru. "Kalau belajar terus setiap hari, kepala bisa sakit. Karena itu, setiap hari saya meluangkan waktu minimal satu jam untuk bermain game online di warnet agar otak lebih segar dan rasa jenuh hilang," ujar dia.
    
Adapun game online yang paling digemari para pelajar itu, menurut Yunita, sangat banyak, tetapi umumnya mereka penyukai game online tentang kisah petualangan, ketangkasan, balap, perang, disko, dan tes konsentrasi.
    
"Saya biasanya main petualangan karena lebih seru dibandingkan permainan lain yang kurang menarik dan fiturnya kurang hidup," kata Yunita.
    
Selain game online, sejumlah siswa SMA sederajat di Kayuagung saat ini juga lagi kecanduan berkomunikasi dengan Facebook dan Friendster di dunia maya sehingga mereka bisa berjam-jam nongkrong di warnet untuk menyalurkan hobinya.
    
"Soalnya asyik sih, dengan Facebook dan Friendster kita bisa mengenal orang dari seluruh dunia tanpa batas, tidak terhalang jarak dan waktu," kata Desi (15) yang diiyakan temannya, Rika (16), pelajar di salah satu SMA negeri di Kayuagung.
    
Firman (42), salah seorang pemilik warnet di Kayuagung, membenarkan perihal banyaknya pelajar di daerah itu yang saat ini sedang kecanduan game online, Facebook, dan Friendster di dunia maya.
    
"70 Persen pelanggan saya adalah pelajar, sedangkan sisanya masyarakat umum. Sebagai pengusaha, saya tidak mungkin melarang siswa-siswa tersebut untuk bermain game online atau pun Facebook di warnet karena kalau dilarang bisa kehilangan konsumen," kata Firman.